Ny. Putri Koster: 83% Kain Endek Bukan Buatan Bali, Saatnya Dukung Perajin Lokal!

Denpasar, RealitasBali – Kain tenun tradisional Endek Bali, warisan budaya yang kini terancam, menjadi sorotan Ketua Dekranasda Provinsi Bali, Ny. Putri Koster, dalam acara Fashion Show “Timeless Beauty of Endek” di Auditorium Poltekes Kemenkes Sidakarya, Denpasar, pada Selasa (29/4/2025).
Dengan penuh semangat, ia mengajak masyarakat untuk bangga dan mencintai kain Endek asli buatan perajin lokal guna menjaga kelestarian budaya sekaligus kesejahteraan perajin Bali.
“Bali mempunyai banyak sekali ragam kain endek dan kita patut bangga. Mari kita jaga agar kain tenun endek tetap berjaya dengan bangga menggunakannya dan mencintai kain buatan para perajin kita,” ujar Ny. Putri Koster dalam sambutannya.
Namun, di balik keindahan kain Endek, Ny. Putri Koster mengungkapkan fakta mencemaskan.
“Di pasar saat ini, sekitar 83% kain endek yang dipasarkan dibuat di luar Bali, jadi hanya 17 persen yang merupakan buatan perajin asli Bali,” ungkapnya.
Produksi kain Endek di luar Bali ini, menurutnya, membuat banyak perajin lokal meninggalkan alat tenun mereka, yang berdampak pada menurunnya kesejahteraan dan ancaman hilangnya kain tenun asli Bali.
“Untuk itu, mari kita bangun kesadaran untuk selalu membeli dan menggunakan kain endek yang ditenun oleh perajin kita sendiri,” tegasnya.
Acara yang dirangkaikan dengan peringatan Hari Kartini ini berlangsung meriah dengan menampilkan desain eksklusif Endek, Kids Endek Fashion Show, dan lomba busana ke kantor berbahan Endek. Kegiatan ini tidak hanya memamerkan keindahan kain tradisional, tetapi juga menjadi panggilan untuk melestarikan warisan budaya yang telah diakui dan memiliki Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI).
Ny. Putri Koster mengapresiasi inisiatif DWP Poltekes Kemenkes yang turut membangun kecintaan masyarakat terhadap Endek Bali.
Hadir dalam acara tersebut Plt. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, I Made Sudarsana, Direktur Poltekes Kemenkes, Dr. Sri Rahayu, serta pengurus dan anggota DWP Provinsi Bali, Kota Denpasar, dan Poltekes Kemenkes.
Gelaran ini menjadi bukti nyata bahwa kecintaan terhadap Endek Bali dapat diwujudkan melalui kolaborasi dan kreativitas, sekaligus memperkuat identitas budaya Bali di tengah tantangan globalisasi. (drh)