Mengenal Gagal Jantung: Jenis, Gejala, Penyebab, dan Solusi Penanganannya
Oleh: dr. Denny Hori Prodigy Saukoly, MMRS.
RealitasBali – Gagal jantung adalah kondisi serius yang terjadi ketika jantung tidak mampu memompa darah dengan cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Penyakit ini dapat memengaruhi berbagai aspek kehidupan, mulai dari kesehatan fisik hingga mental. Dalam artikel ini, kita akan membahas penyebab, gejala, serta cara penanganan kondisi ini.
Apa Itu Gagal Jantung?
Gagal jantung merupakan kondisi kronis yang sering kali disertai dengan komplikasi serius. Kondisi ini menyebabkan aliran darah yang membawa oksigen dan nutrisi terhambat, sehingga organ dan jaringan tubuh tidak dapat bekerja dengan optimal. Kondisi ini juga disebut dengan Gagal Jantung Kongestif dan Gagal Jantung Kongestif. Selain itu, gagal jantung sering menyebabkan penumpukan cairan di tubuh (edema), terutama di paru-paru, perut, dan kaki.
Jenis gagal jantung meliputi:
- Gagal jantung sisi kiri, yang sering memicu sesak napas akibat potensi penumpukan cairan di paru-paru.
- Gagal jantung sisi kanan, ketika terjadi potensi penumpukan cairan sehingga menyebabkan pembengkakan di abdomen (perut) dan kaki.
- Gagal jantung sistolik, akibat lemahnya kontraksi ventrikel kiri.
- Gagal jantung diastolik, akibat ventrikel kiri yang kaku dan tidak terisi darah dengan baik.
Gejala yang Perlu Diwaspadai
Gejala gagal jantung bisa bervariasi, namun yang umum meliputi:
-
- Nyeri dada (angina)
- Pingsan dan pusing karena kurangnya asupan darah dan oksigen ke organ dan otot
- Kelelahan karena kurangnya asupan darah dan oksigen ke organ dan otot
- Sesak napas akibat penumpukan cairan di paru-paru
- Kaki dan pergelangan kaki bengkak akibat penumpukan cairan di pembuluh darah dan jaringan tubuh
- Kenaikan berat badan akibat kelebihan cairan dalam tubuh
- Penurunan berat badan.
Adapun Gagal Jantung dengan kondisi serius yang juga mungkin mengakibatkan kematian mendadak. Jika mengalami atau melihat orang dengan gejala berat seperti di bawah ini, segera bawa ke Unit Gawat Darurat (UGD):
-
- Pingsan
- Nyeri dada
- Lemah otot parah
- Detak jantung cepat atau detak jantung tak teratur disertai sesak napas, nyeri dada, atau pingsan
- Mendadak sesak napas parah disertai batuk dengan lendir merah muda dan berbusa
Penyebab dan Komplikasi
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan gagal jantung antara lain:
- Kardiomiopati, yaitu penyakit yang menyebabkan otot jantung melemah. Penyakit jantung koroner dan penyakit jantung lainnya dapat mengakibatkan kardiomiopati.
- Penyakit jantung koroner, yaitu pengerasan arteri yang menyuplai darah ke jantung karena penumpukan lemak di dinding arteri. Pengerasan arteri membatasi kemampuan jantung untuk memompa darah. Kondisi ini merupakan salah satu penyebab umum gagal jantung.
- Kelainan katup jantung, dan penyakit jantung bawaan (kelainan jantung pada saat lahir).
- Tekanan darah tinggi, yang menyebabkan jantung bekerja lebih keras untuk menyuplai darah ke tubuh.
- Faktor gaya hidup, seperti konsumsi alkohol yang berlebihan dan penyalahgunaan narkoba, juga dapat menyebabkan gagal jantung.
Komplikasi yang mungkin terjadi meliputi:
- Aritmia atau irama jantung tak teratur
- Gangguan katup jantung akibat pembesaran jantung atau tekanan tinggi pada jantung
- Kerusakan hati karena gagal jantung dapat mengakibatkan penumpukan cairan.
- Penumpukan cairan ini meningkatkan beban hati. Penumpukan cairan juga dapat menyebabkan pembentukan jaringan parut dan gangguan fungsi hati untuk ke depannya.
- Kerusakan ginjal akibat berkurangnya aliran darah ke ginjal.
- Gagal ginjal, yang mungkin memerlukan dialisis (cuci darah)
- Kematian
Penanganan Gagal Jantung
Dari komplikasi di atas, diagnosis dan penanganan dini sangat penting. Dalam hal ini, mengelola gagal jantung memerlukan kombinasi antara perubahan gaya hidup, penggunaan obat-obatan, dan pembedahan jika diperlukan. Berikut beberapa langkah penanganannya:
- Perubahan gaya hidup:
- Berhenti merokok
- Mengonsumsi makanan sehat
- Mengurangi konsumsi garam untuk mengurangi pembengkakan
- Mengurangi atau menghentikan konsumsi alkohol dan obat-obatan lain yang berbahaya
- Teratur berolahraga
2. Pemakaian Obat-obatan sesuai dengan resep dokter, seperti:
- Obat diuretik untuk membantu menghilangkan kelebihan cairan pada jaringan
- Vasodilator, penghambat enzim konversi angiotensin (ACE), penghambat reseptor angiotensin II (ARB), atau penghambat beta untuk menurunkan tekanan darah dan mengontrol detak jantung 2.
3. Pembedahan:
- Defibrilator. Defibrilator adalah perangkat seperti alat pacu jantung yang menghantarkan kejutan listrik ke jantung apabila terjadi aritmia yang membahayakan. Jika diperlukan, dokter dapat memasang jenis defibrilator khusus yang disebut defibrilator terapi resinkronisasi jantung (CRTD) agar jantung dapat berkontraksi lebih baik.
- Alat bantu ventrikel (VAD). Alat ini berfungsi sebagai pompa mekanis untuk mendukung jantung yang lemah. Alat ini bisa menjadi alternatif bagi penderita gagal jantung parah yang sedang menunggu transplantasi jantung atau pasien yang tidak cocok melakukan transplantasi jantung.
- Melakukan transplantasi jantung jika jantung Anda tidak juga membaik dengan pengobatan lain, dokter mungkin merekomendasikan transplantasi jantung dari donor yang sesuai.
Meskipun tidak dapat disembuhkan sepenuhnya, kombinasi strategi ini dapat meningkatkan kualitas hidup penderita gagal jantung. (red)