Ekonomi & Bisnis

Hadiri BBTF 2025, Koster dan Bang Dul Rano Karno Semangat Menuju Pariwisata Menjanjikan

Nusa Dua, RealitasBali – Pemerintah Provinsi Bali dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta hari ini menegaskan komitmen bersama untuk mendukung pertumbuhan pariwisata yang semakin menjanjikan, melalui kebijakan terpadu, kolaborasi strategis, dan pemantauan ketat dalam menghadapi tantangan, sampah, kemacetan dan pergerakan wisatawan internasional.

Hal ini terungkap saat gubernur Bali Wayan Koster, dan Wagub Rano Karno alias bang Dul menghadiri acara Bali Beyond and Travel Fair (BBTF) 2025 di Bali International Convention Center (BICC) Nusa DUA, Kamis 12 Juni 2025.

“Melalui BBTF, kami berharap memperluas kerja sama strategis dengan Provinsi DKI Jakarta. Memanfaatkan jaringan BUMD transportasi dan dana sisa lebih pembiayaan anggaran( silpa) serta menegosiasikan rute dan frekuensi penerbangan bersama maskapai internasional”, kata Koster.

Dengan sinergi seluruh lapisan pemerintahan, pelaku pariwisata, dan mitra udara global, kita akan mewujudkan lingkungan yang bersih, mobilitas lancar, dan kenyamanan akses masuk yang semakin baik, sehingga Bali tetap menjadi destinasi unggulan dunia,” tambah Koster.

Hal senada dikatakan wakil gubernur DKI Jakarta, Rano Karno atau bang Dul, bahwa pemerintah DKI Jakarta menyatakan siap berkolaborasi dengan Pemprop Bali.

“DKI Jakarta siap berkolaborasi dengan Provinsi Bali, memanfaatkan silpa APBD DKI sebesar hampir Rp 4,8 triliun dan dukungan tiga BUMD, Bank DKI (kelak menjadi Bank of Jakarta), MRT, dan Transjakarta, untuk meningkatkan konektivitas dan arus kunjungan. Mengingat 6 juta dari 9,5 juta wisatawan domestik ke Bali berasal dari Jakarta,” kata bang Dul dalam kesempatan yang sama.

BBTF 2025 sendiri digelar selama 3 hari, dan pada Kamis hari ini, (12/6) merupakan hari ke dua dengan kegiatan difokuskan pada pertemuan bisnis antara penjual dan pembeli, serta berbagai kegiatan yang mendukung pertumbuhan industri pariwisata.

Diperkirakan sebanyak 529 buyer dari 45 negara dengan ratusan perusahaan yang bergerak di industri pariwisata melakukan pertemuan efektif. Dari Indonesia diikuti oleh perwakilan dari 11 provinsi, termasuk Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

“Tahun ini, potensial transaksi yang kami hitung adalah Rp 7,84 triliun. Ada peningkatan sekitar tiga persen dari tahun lalu,” kata Ketua Pelaksana BBTF 2025 I Putu Winastra di Nusa Dua, yang juga Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Bali. (red)

Related Articles

Back to top button