Politik & Pemerintahan

Agus Suradnyana Bantah Isu Bakal Hapus Legalitas Arak Bali

RealitasBali – Calon wakil gubernur (cawagub) nomor urut 1 Putu Agus Suradnyana (PAS) membantah rumor bakal menghapua legalitas Arak Bali jika menang di Pilkada Bali 2024.

Seperti yang diketahui, media sosial digegerkan dengan narasi negatif yang dilontarkan Agus Suradnyana, dimana mantan Bupati Buleleng dua periode tersebut bakal menghapus legalitas Arak Bali.

“Nggak ada saya ngomong begitu ya, saya itu kan paham akan aturan lewat Pergub Bali Nomor 1 Tahun 2020 tentang tata kelola minuman fermentasi dan/atau destilasi khas Bali, itu sudah diundangkan pertanggal 29 Januari 2020, artinya ketika kita bicara masalah legalitas itu sudah sah karena ada Perpres menjadikan minuman arak Bali itu sebagai tuak, brem sebagai usaha yang sah untuk diproduksi,” ungkap Agus Suradnyana.

Agus Suradnyana justru meminta pihak-pihak yang menghembuskan narasi tersebut melihat bahwa kegiatan usaha yang telah dilakukannya justru mengenalkan Arak Bali kepada wisatawan pada setiap tempat usaha miliknya.

“Kita taat aturan, kemudian yang saya katakan ya, bahwa kalau mau nanti kapan-kapan lihat lihat ke hotel saya, banyak sekali arak Bali yang di-package dengan baik, ditawarkan di hotel saya.

“Kan kontra produktif kalau saya dibilang, dibilang melarang itu ya, ngapain,” sebut mantan politikus PDI Perjuangan tersebut.

Agus Suradnyana telah memastikan legalitas arak Bali telah memberikan kesejahteraan untuk masyarakat, bahkan ke depan perlu didorong produksi-produksi arak Bali yang sehat.

“Yang memberikan kontribusi buat kepentingan kesejahteraan masyarakat kan ngga ada masalahnya, yang penting itu dari produksi dari pohon nira, ental.

“Yang perlu diawasi adalah produksi arak dari bahan-bahan kimia itu yang perlu diawasi sehingga tidak ada lagi orang keracunan, apalagi wisatawan yang keracunan,  inikan persepsi buruk buat pariwisata kita,” paparnya.

Lebih jauh, Agus Suradnyana secara tenang menyikapi hal-hal yang tidak pernah dilakukannya justru mencuat pada sejumlah media sosial.

“Ngapain saya melarang, telah membuat kesejahteraan masyarakat, dulu kan arak dibeli murah yang dibuat dari pohon nira, sekarang kan punya nilai, kan bagus ya,” tutur Agus Suradnyana.

“Kalau saya orangnya boleh dikatakan mengatakan mana yang baik kita dukung, yang kurang baik kita perbaiki, sederhana sekali prinsip saya, ngga pernah marah saya. Ada membuat surat terbuka, ngga tahu ya akhir-akhir ini saya saja diserang.” (idr)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button