Gubernur Koster dan Menteri Pambudy Sepakat Percepat Pembangunan Bali 2026

Jakarta, RealitasBali – Gubernur Bali, Wayan Koster, melakukan audiensi dengan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Prof. Rachmat Pambudy, pada akhir September 2025 di Jakarta. Pertemuan berlangsung dalam suasana akrab dan penuh kehangatan, mengingat keduanya merupakan sahabat lama sejak menjadi anggota DPR RI sekaligus sesama akademisi.
Kini, dua sahabat itu kembali bertemu sebagai mitra antara pusat dan daerah untuk mempercepat pembangunan Bali secara berkelanjutan.
Menteri Pambudy menyatakan dukungannya terhadap upaya Gubernur Koster dalam mempercepat pembangunan Bali. Serta berkomitmen berkoordinasi dengan kementerian terkait untuk memastikan dukungan anggaran mulai tahun 2026.
“Menteri menyampaikan sangat mendukung upaya dan kerja keras Gubernur Bali untuk percepatan pembangunan di Bali, dan beliau akan berkoordinasi dengan Kementerian terkait untuk mendukung anggaran yang dibutuhkan mulai tahun 2026,” ujar Gubernur Koster, Rabu (8/10/2025).
Dalam pertemuan tersebut, Gubernur Koster memaparkan sejumlah hal penting yang menjadi fokus pembangunan Bali.
Ia meminta dukungan pemerintah pusat terhadap pembangunan infrastruktur dan sarana prasarana strategis, mengingat keterbatasan anggaran di tingkat daerah.
Menurutnya, Bali memerlukan infrastruktur berkualitas untuk mengatasi kemacetan dan mendukung sektor pariwisata agar tetap berdaya saing dan nyaman bagi wisatawan.
Koster juga menegaskan bahwa Bali memiliki kontribusi besar terhadap perekonomian nasional, khususnya di sektor pariwisata.
Berdasarkan data tahun 2024, jumlah wisatawan asing yang datang ke Bali mencapai 6,3 juta orang atau sekitar 45 persen dari total kunjungan wisatawan asing ke Indonesia yang mencapai 13,9 juta orang.
Dari sisi devisa, Bali menyumbang Rp107 triliun atau sekitar 44 persen dari total devisa pariwisata nasional yang mencapai Rp234 triliun.
Selain itu, Koster menyampaikan bahwa Bali membutuhkan dukungan untuk melanjutkan transformasi ekonomi melalui konsep Ekonomi Kerthi Bali dan pengembangan energi bersih.
Program ini, kata dia, bertujuan mewujudkan Bali yang berdikari dalam ekonomi, berdaulat dalam pangan dan air, serta mandiri dalam energi melalui pemanfaatan energi bersih.
Seluruh program tersebut akan mulai diimplementasikan pada tahun 2026 sebagai bagian dari Haluan Pembangunan Bali 100 Tahun ke Depan.
Koster menegaskan bahwa pelaksanaan program pembangunan itu memerlukan dukungan anggaran yang besar dari pemerintah pusat, mengingat kapasitas fiskal Provinsi Bali masih terbatas.
“Kalau tidak dilakukan percepatan pembangunan mulai tahun 2026, maka Bali akan semakin tertinggal,” ujarnya.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Rachmat Pambudy menyatakan kesiapannya untuk mendukung penuh langkah Gubernur Koster.
Ia menegaskan akan segera berkoordinasi dengan kementerian-kementerian terkait guna merumuskan dan menyiapkan dukungan anggaran bagi percepatan pembangunan Bali.
Pertemuan dua sahabat ini menjadi sinyal kuat sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam memperkuat fondasi pembangunan Bali menuju masa depan yang mandiri, berdaya saing, dan berkelanjutan. (drh)







