Gubernur Koster Salurkan Bantuan Rp1 Miliar Lebih untuk Korban Banjir di Tabanan dan Jembrana

Tabanan, RealitasBali – Gubernur Bali Wayan Koster menyalurkan bantuan bagi korban bencana akibat cuaca ekstrem di Kabupaten Tabanan dan Jembrana. Total bantuan mencapai Rp1.001.800.000, di mana Rp571.827.926 berasal dari donasi gotong royong ASN Pemerintah Provinsi Bali. Penyerahan bantuan dipusatkan di Gedung Maria Tabanan, Kamis (2/10/2025).
Untuk Kabupaten Jembrana, total bantuan senilai Rp497.800.000 disalurkan dengan perincian Rp210.500.000 untuk perbaikan rumah rusak ringan, sedang, dan berat, Rp192.300.000 untuk tempat ibadah, serta Rp95.000.000 sebagai santunan penguatan ekonomi.
Sementara Kabupaten Tabanan menerima bantuan Rp504 juta yang terdiri dari Rp419 juta untuk perbaikan rumah dan Rp85 juta untuk tempat ibadah.
Gubernur Koster menjelaskan bahwa enam kabupaten/kota terdampak bencana pada 10 September 2025, yakni Denpasar, Badung, Gianyar, Klungkung, Jembrana, dan Tabanan.
“Yang terdampak paling parah adalah Kota Denpasar, khususnya Pasar Badung dan Kumbasari. Barang jualan pedagang hanyut, fasilitas dan kendaraan rusak,” jelasnya.
Bencana tersebut juga menelan korban jiwa sebanyak 18 orang dan empat orang lainnya masih belum ditemukan.
“Yang meninggal, 12 orang di Denpasar, 3 di Gianyar, 1 di Badung, dan 2 di Jembrana,” ungkap Koster.
Untuk korban meninggal dunia, masing-masing telah menerima santunan dari pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota sebesar total Rp45 juta per orang.
Selain itu, bantuan juga diberikan bagi warga yang rumahnya rusak serta tempat usaha dan ibadah yang terdampak.
Gubernur Koster menyebut masih ada pengajuan bantuan dari Klungkung dan Bangli yang segera disalurkan dalam waktu dekat.
“Klungkung mengajukan Rp533,6 juta dan Bangli Rp58 juta. Sementara Gianyar dan Badung bisa menyelesaikan sendiri,” katanya.
Ia juga menyampaikan permohonan maaf kepada warga Jembrana karena penyaluran bantuan dipusatkan di Tabanan.
“Mohon maaf karena tidak bisa ke Jembrana. Terima kasih karena pemerintah kabupaten sudah memfasilitasi masyarakat hadir di sini,” ujarnya.
Gubernur Koster berharap bantuan tersebut dapat membantu korban bencana untuk segera memulihkan kondisi ekonomi mereka.
“Ada yang rumahnya rusak berat, sedang, dan ringan. Ada juga kerusakan tempat usaha seperti warung, bengkel, dan kandang ayam. Kita bantu sesuai permohonan,” katanya.
Mitigasi Bencana dan Audit Sungai dari Hulu ke Hilir
Dalam wawancara dengan awak media, Gubernur Koster memaparkan langkah-langkah mitigasi bencana yang kini tengah dijalankan.
Pemprov Bali melakukan normalisasi Daerah Aliran Sungai (DAS) dan audit dari hulu hingga hilir untuk mengantisipasi banjir berulang.
“Di mana terjadi pendangkalan, kita keruk. Kalau gundul, kita tanami kembali. Untuk rumah di bantaran sungai, kita lakukan pendekatan,” jelasnya.
Ia juga menyoroti pelanggaran tata ruang di sempadan sungai, terutama di kawasan Tukad Badung.
“Mereka sudah tinggal di sana turun-temurun sebelum ada RTRW. Kalau sekarang ajukan izin, tentu tidak boleh,” katanya.
Terkait alih fungsi lahan yang berpotensi memperburuk banjir, Koster menyebut sedang disusun Perda Pengendalian Alih Fungsi Lahan Produktif untuk Kepentingan Komersial.
“Draft-nya sedang dimatangkan, semoga rampung dalam dua bulan,” pungkasnya.
Penyerahan bantuan di Gedung Maria Tabanan turut dihadiri Wakil Bupati Tabanan I Made Dirga, anggota DPRD Tabanan, serta perwakilan BPBD Provinsi Bali, Kabupaten Tabanan, dan Jembrana. (drh)







