News

48 Desa Adat di Baturiti Terapkan Teba Modern, Bukti Nyata Komitmen PSBS di Tabanan

Tabanan, RealitasBali – Kecamatan Baturiti menunjukkan langkah maju dalam mendukung Program Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber (PSBS) yang digagas Pemerintah Provinsi Bali. Dari total 54 desa adat di wilayah tersebut, 48 desa adat telah menerapkan teba modern, sementara enam lainnya masih mempertahankan sistem palemahan teba tradisional.

Camat Baturiti, Sayu Made Parwati, mengatakan bahwa selain desa adat, seluruh 12 desa dinas di Baturiti juga telah menginisiasi penerapan teba modern, bahkan menempatkan proyek percontohan di masing-masing kantor desa.

“Ini menjadi bagian dari komitmen Baturiti untuk memperkuat peran desa dinas dan desa adat dalam mewujudkan lingkungan yang sehat, bersih, dan berkelanjutan,” ujarnya dalam kegiatan sosialisasi percepatan Pengurangan Sampah Plastik Sekali Pakai (PSP-PSBS) bersama Duta PSBS Provinsi Bali, Ny. Putri Koster, di Tabanan, Jumat (3/10/2025).

Keberhasilan Baturiti ini sejalan dengan pesan Ny. Putri Koster, yang menegaskan bahwa persoalan sampah harus diselesaikan dari hulu. Mulai dari rumah tangga, sekolah, pasar, hingga restoran.

Ia menekankan pentingnya peran kepala desa dalam mengorganisir masyarakat agar disiplin dalam memilah dan mengolah sampah.

Dukungan serupa juga datang dari Kecamatan Marga. Camat Marga, I Gede Nengah Sugiarta, menilai bahwa persoalan sampah bukan hanya soal kebersihan lingkungan, tetapi juga menyangkut masa depan generasi mendatang.

“Kehadiran PSBS tidak hanya mengajarkan cara membuang sampah, tetapi juga mengolah, memilah, dan memberi nilai ekonomi. Kami siap bergerak cepat menyukseskan program ini demi Bali yang lebih bersih dan sehat,” tegasnya.

Sementara itu, Sekretaris TP PKK Kabupaten Tabanan, Ny. Budiasih Dirga, mengajak seluruh camat, kepala desa, hingga ibu-ibu PKK aktif terlibat dalam gerakan PSBS.

“Sinergi lintas elemen sangat dibutuhkan karena persoalan sampah sudah berdampak langsung pada kehidupan masyarakat, salah satunya banjir akibat hujan singkat,” ujarnya.

Koordinator Percepatan PSP-PSBS, Luh Riniti Rahayu, menegaskan bahwa program ini menjadi “super prioritas” karena persoalan sampah di Bali sudah masuk kategori darurat dan membutuhkan aksi kolektif yang berkelanjutan.

Sebagai bentuk apresiasi, Ny. Putri Koster memberikan hadiah berupa uang tunai Rp2 juta kepada peserta yang aktif berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.

Gerakan PSBS diharapkan memperkuat kesadaran bersama masyarakat Bali bahwa menjaga kebersihan lingkungan adalah tanggung jawab kolektif demi masa depan yang sehat dan berkelanjutan. (drh)

Pos Terkait

Back to top button