BNPB dan Pemprov Bali Fokus Recovery Pascabanjir, Serahkan Bantuan ke Warga

Denpasar, RealitasBali – Wakil Gubernur Bali I Nyoman Giri Prasta bersama Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto meninjau sejumlah titik banjir di wilayah Denpasar, Kamis (11/9/2025). Dalam kunjungan tersebut, keduanya menyerahkan bantuan kepada warga terdampak sekaligus menegaskan fokus pemerintah pada tahap pemulihan (recovery) pascabencana.
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto memastikan bahwa pemerintah pusat hadir langsung membantu masyarakat terdampak. Ia menyampaikan bahwa Presiden Prabowo Subianto secara khusus memerintahkan BNPB untuk memberikan penanganan cepat di Bali.
“Dalam kesempatan ini, saya ingin berdialog dengan warga terdampak. Kami langsung diperintahkan oleh Bapak Presiden untuk menangani korban bencana. Kemarin sudah dilaksanakan rakor dengan Gubernur Bali, Wali Kota, bupati, dan stakeholder terkait. Setelah itu, kami melakukan peninjauan ke Pasar Badung, di mana basement-nya terendam air. Semoga air segera surut agar bisa dilakukan pendataan, termasuk apakah ada korban,” ujar Suharyanto.
Ia menambahkan, berdasarkan analisis BMKG, banjir yang terjadi di Bali disebabkan oleh curah hujan ekstrem akibat pengaruh Gelombang Rossby dan Kelvin. “Biasanya pada bulan September tidak terjadi hujan berlebihan. Namun karena adanya siklus Rossby dan Kelvin, volume hujan yang seharusnya turun dalam tiga bulan justru turun hanya dalam sehari. Inilah yang memicu bencana banjir,” jelasnya.
Menindaklanjuti kondisi tersebut, Gubernur Bali menetapkan status tanggap darurat selama satu minggu. BNPB memastikan seluruh kebutuhan dasar pengungsi tetap terpenuhi, termasuk bantuan logistik berupa sembako, perlengkapan tidur, dan kebutuhan ibu serta anak.
“Kebutuhan selama tanggap darurat, pemerintah akan hadir. Rumah rusak berat akan diganti, rusak sedang dibantu Rp30 juta, dan rusak ringan Rp15 juta. Infrastruktur yang rusak juga akan diperbaiki. Saat ini tengah dilakukan pendataan agar perbaikan bisa segera dilaksanakan,” tegas Suharyanto.
Sementara itu, Wagub Giri Prasta menyampaikan rasa prihatinnya atas musibah yang menimpa masyarakat. Ia menyebutkan, korban meninggal dunia tercatat sebanyak 14 orang, sementara dua korban lainnya masih dalam proses pencarian.
“Selain korban jiwa, bencana ini juga menimbulkan kerugian material dan kerusakan infrastruktur. Karena itu, ke depan kami akan fokus pada perbaikan infrastruktur dan recovery.
Penanganan kerugian fisik dan material menjadi prioritas pembangunan, termasuk perhatian khusus pada kesehatan warga terdampak,” ujar Giri Prasta.
Dari laporan Perbekel Kesiman Kertalangu, Made Suwena, warga yang masih mengungsi di Posko Banjar Tohpati tersisa 26 orang dari total 52 jiwa sebelumnya. Mereka terdiri dari lima lansia, empat anak-anak, satu balita, dan satu bayi berusia empat bulan. Total warga terdampak di wilayah Tohpati dan Kesambi tercatat sebanyak 124 jiwa.
“Sebagian besar warga mengalami kerusakan ringan hingga sedang pada rumah mereka. Mereka butuh waktu untuk membersihkan dan menata kembali tempat tinggalnya, jadi sementara masih bertahan di posko,” jelas Suwena.
Turut hadir dalam kunjungan tersebut Anggota DPR RI Wayan Kariasa Adnyana serta Kepala BPBD Provinsi Bali I Gede Agung Teja Bhusana Yadnya. (drh)







