Dukung Ketahanan Pangan, Lapas Perempuan Kerobokan Panen Terong Perdana

Badung, RealitasBali – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas IIA Kerobokan terus berinovasi dalam program pembinaan Warga Binaan. Salah satu bentuk nyata dari upaya ini adalah panen perdana budidaya tanaman terong, yang dilakukan pada Selasa, 11 Maret 2025. Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Lapas Perempuan Kerobokan, Ni Luh Putu Andiyani, serta Owner PT Kaori Alam Nusantara (KAN), Ni Kadek Winie Kaori Intan Mahkota.
Menurut Kalapas Putu Andiyani, program ini bukan hanya mendukung ketahanan pangan di dalam Lapas, tetapi juga memberikan pelatihan keterampilan pertanian bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).
“Kami melakukan budidaya tanaman terong ini, untuk membekali Warga Binaan dengan keterampilan bercocok tanam, yang nanti dapat diterapkan, setelah bebas,” ujarnya.
Program budidaya terong ini sejalan dengan 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, serta Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden. Hasil panen merupakan buah kerja keras Warga Binaan yang dibimbing oleh petugas Lapas.
Melalui program pertanian ini, Lapas Perempuan Kerobokan tidak hanya berfokus pada pembinaan mental, tetapi juga pembekalan keterampilan nyata yang dapat diterapkan di masyarakat setelah masa hukuman selesai.
“Hasil panen ini merupakan buah dari kerja keras para Warga Binaan yang dibimbing oleh petugas Lapas Perempuan Kerobokan, yang masuk salah satu dari 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan tentang memperdayakan Warga Binaan untuk mendukung ketahanan pangan,” tambah Andiyani.
Owner PT Kaori Alam Nusantara (KAN), Winie Kaori, mengapresiasi langkah Lapas Perempuan Kerobokan dalam membina kemandirian Warga Binaan. Ia berharap keterampilan pertanian yang diperoleh dapat menjadi bekal kehidupan setelah bebas.
“Melalui budidaya tanaman terong ini, kami berharap Warga Binaan dapat memperoleh keterampilan pertanian yang berguna, setelah mereka menyelesaikan masa pembinaan didalam Lapas,” ungkapnya.
Dengan adanya program seperti ini, diharapkan Warga Binaan dapat memiliki keahlian pertanian, membangun mental yang lebih baik, serta siap untuk kembali ke masyarakat dengan keterampilan yang produktif. (drh)