News

DKLH Bali Targetkan Puluhan Ton Sampah Terangkat dari Kawasan Mangrove

Denpasar, RealitasBali – Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup (DKLH) Provinsi Bali mengerahkan 300 personel gabungan untuk membersihkan tumpukan sampah plastik yang terbawa arus banjir bandang pada 10 September 2025. Fokus utama pembersihan dilakukan di kawasan mangrove yang terdampak paling parah akibat banjir di Denpasar dan sekitarnya.

Kepala DKLH Bali, I Made Rentin, mengatakan bahwa bencana banjir tidak hanya menimbulkan korban jiwa dan kerusakan fisik, tetapi juga meninggalkan timbulan sampah dalam jumlah besar, terutama plastik.

“Hari ini kami bersama komunitas dan kelompok nelayan turun langsung ke kawasan mangrove. Kita melihat tumpukan sampah, terutama plastik, yang cukup mengkhawatirkan. Tidak ada kata menyerah, apalagi lelah. Semua komponen kita gerakkan untuk membersihkan sisa banjir,” ujar Rentin, Jumat (12/9/2025).

Sebanyak 300 personel yang terdiri dari unsur TNI, Polri, pemerintah daerah, komunitas lingkungan, hingga kelompok nelayan dilibatkan dalam kegiatan ini. DKLH menurunkan sekitar 80 kano yang dioperasikan dua orang per unit dengan target mengangkut puluhan ton sampah dalam beberapa hari ke depan.

Berdasarkan data DKLH, total timbulan sampah akibat banjir pada 10–11 September mencapai 154,65 ton, terdiri dari potongan kayu, lumpur, sampah organik, hingga sampah anorganik seperti plastik, logam, kain, kaca, dan karet. Beberapa limbah B3 juga ditemukan di antara tumpukan sampah, berasal dari bangunan yang roboh atau hanyut terbawa arus.

Rentin menargetkan kawasan mangrove dapat kembali bersih dalam tiga hingga empat hari ke depan. Ia menegaskan pentingnya kesadaran kolektif semua pihak untuk mengurangi ketergantungan pada plastik sekali pakai.

“Kita berharap ke depan ada kesadaran bersama bahwa ancaman sampah plastik sangat nyata. Saat banjir kemarin, yang paling dominan terlihat adalah sampah plastik. Ini menjadi peringatan bagi kita semua,” tegasnya.

Selain membersihkan area terdampak, kegiatan ini juga bertujuan melindungi ekosistem mangrove agar tidak rusak akibat pencemaran.

“Fokus kita bukan hanya membersihkan, tetapi juga menyelamatkan mangrove agar tidak rusak akibat kontaminasi sampah. Semoga Bali segera pulih pasca banjir,” tutupnya. (drh)

Pos Terkait

Back to top button