News

Tragedi Longsor di Ubung Kaja Denpasar: Lima Nyawa Melayang

RealitasBali – Musibah tanah longsor terjadi di Jalan Ken Dedes I, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara, Senin, 20 Januari 2025, pukul 06.30 WITA.

Bencana ini merenggut lima korban jiwa dan menyebabkan beberapa lainnya luka-luka. Proses evakuasi telah rampung, sementara pemerintah menyiapkan bantuan bagi korban selamat.

Kepala Kantor Basarnas Denpasar, I Nyoman Sidakarya, menjelaskan bahwa tanah labil dan curah hujan tinggi menjadi penyebab utama longsor.

Sebanyak lima korban meninggal dunia, yakni Didik (25), Dwi (25), Wito (50), Krisno (55), dan Sarif (50). Sementara tiga korban selamat, yakni Sulaiman (35), Aldi Rama Afendi (24), dan Abdul Rochim (33), telah dievakuasi ke Rumah Sakit Surya Husada.

“Material longsor sangat berat sehingga kami menggunakan alat berat untuk pencarian. Proses ini cukup sulit karena akses ke lokasi terbatas,” ujarnya.

Hingga sore hari ini, ia mengatakan tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi seluruh korban meninggal.

Sementara itu, Pemerintah Kota Denpasar bergerak cepat menangani dampak longsor. Kepala Dinas Sosial Denpasar, I Gusti Ayu Laxmy Saraswati, menyatakan bantuan logistik, tempat tinggal sementara, serta kebutuhan dasar telah disalurkan.

“Kami memastikan makanan, minuman, dan pendampingan kesehatan selama tujuh hari bagi korban selamat. Ini komitmen kami untuk mendukung masyarakat terdampak,” kata Laxmy.

Selain itu, Sekretaris Daerah Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana, mengoordinasikan berbagai instansi untuk percepatan penanganan. Ia juga menginstruksikan evakuasi warga yang tinggal di sekitar lokasi guna mengantisipasi longsor susulan.

Kapolda Bali, Irjen Pol Daniel Adityajaya, dan jajaran pemerintah daerah turut meninjau lokasi. Alit Wiradana pun mengimbau masyarakat Denpasar untuk lebih waspada terhadap potensi longsor, terutama di musim hujan.

“Kondisi tanah di wilayah tinggi menjadi lebih rawan. Kami minta masyarakat memperhatikan lingkungan sekitar dan berhati-hati,” tuturnya seraya menyebut musibah ini menjadi pengingat akan pentingnya mitigasi bencana dan kesiapsiagaan menghadapi cuaca ekstrem.*** (dre)

 

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button