Ekonomi & Bisnis

Program Rehabilitasi Pemasyarakatan 2025 Resmi Dimulai: Fokus pada Pemulihan Adiksi

RealitasBali – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Kerobokan menghadiri pembukaan Rehabilitasi Pemasyarakatan 2025 yang digelar secara virtual oleh Direktorat Jenderal Pemasyarakatan. Acara ini diikuti oleh Kepala Lapas Kerobokan, RM. Kristyo Nugroho, Kepala Seksi Pembinaan Narapidana/Anak Didik, dan tenaga kesehatan lapas.

Program rehabilitasi ini merupakan kelanjutan dari keberhasilan periode 2020–2024, yang mencatat total 64.121 tahanan dan warga binaan mengikuti rehabilitasi, termasuk 12.551 rehabilitasi medis, 50.895 rehabilitasi sosial, dan 675 pascarehabilitasi.

Direktur Perawatan Kesehatan dan Rehabilitasi, dr. Adhayani Lubis, menjelaskan bahwa rehabilitasi dimulai dengan Skrining Adiksi menggunakan form WHO-ASSIST. Skrining ini membantu menentukan tingkat adiksi tahanan dan warga binaan untuk menentukan langkah rehabilitasi, baik melalui edukasi dasar maupun asesmen lanjutan.

Gun Gun Gunawan, Sekretaris Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, menekankan pentingnya program ini untuk membantu tahanan dan warga binaan mengendalikan adiksi, meningkatkan kesehatan fisik dan mental, serta mempersiapkan mereka menjalani program pembinaan.

“Rehabilitasi Pemasyarakatan diawali dengan Skrining Adiksi kepada Tahanan, Narapidana, dan Anak Binaan yang baru atau sedang berada di Rutan, Lapas, dan LPKA. Skrining menggunakan form WHO-ASSIST (Alcohol, Smoking, and Substance Involvement Screening). Jika hasil Skrining Adiksi ringan, diberikan edukasi dasar tentang narkoba dan bahayanya. Jika hasil Skrining Adiksi sedang dan berat, membutuhkan rehabilitasi, dan dilanjutkan dengan asesmen”, ujar Adhayani.

Indeks Kapabilitas Rehabilitasi (IKR) juga mencatat peningkatan signifikan dengan skor 3,42 pada 2023 dan 3,57 pada 2024. Keberhasilan ini, menurut Gun Gun, tak lepas dari kerja sama tim lintas fungsi, termasuk bagian keamanan, registrasi, dan pembinaan.

Program Rehabilitasi Pemasyarakatan 2025 diharapkan dapat terus meningkatkan kualitas hidup tahanan dan warga binaan, sekaligus mendukung visi pemasyarakatan yang lebih baik.

“Agar seluruh jajaran dapat berperan aktif dalam penyelenggaraan program sesuai bidangnya masing-masing supaya program ini berjalan optimal”, harap Gun Gun. (drh)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button