RealitasBali – Menjelang pelantikannya sebagai Gubernur Bali 2025, Wayan Koster menegaskan kesiapan untuk melanjutkan berbagai program strategis tanpa adanya tim transisi. Menurut Koster, seluruh program telah dirancang sesuai visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali, yang sudah dipublikasikan kepada masyarakat sejak kampanye.
Salah satu fokus utama Koster adalah pembangunan infrastruktur yang mendesak, khususnya di wilayah Denpasar, Badung, Tabanan, dan Gianyar. Adapun satu proyek prioritas, seperti jalan tol Mengwi juga akan dilanjutkan dengan tahap pembebasan lahan pada 2025.
“Infrastruktur sudah dirancang bersama pak Wagub. Memang infrastruktur itu kebutuhan yang sangat mendesak di Bali untuk mengatasi masalah kemacetan, sejumlah infrastruktur harus dibangun menuju daerah wisata, titik-titik kemacetan terutama di Denpasar, Badung, Tabanan dan Gianyar jadi prioritas,” ujar Koster.
Terkait keluhan masyarakat soal transportasi online, Koster menyebut langkah-langkah tegas akan segera diambil untuk menata sektor tersebut. “Saya kira ini keluhan yang sudah lama dan saya menangkap itu sebagai satu hal yang sangat positif memang saya bersama Pak Wagub sudah merancang untuk mengambil kebijakan mengatasi masalah tersebut sesegera mungkin,” jelas Koster.
Sementara itu, terkait pengelolaan sampah, Koster menekankan pentingnya kerja sama antara pemerintah provinsi dan kabupaten/kota, tanpa pembagian tugas yang kaku, “Ga ada pembagian tugas yang ada kerja sama yang baik”, tegasnya.
Menutup wawancara, Koster menegaskan bahwa kerja sama dengan semua pihak, termasuk lawan koalisi, akan dijalankan dengan prinsip gotong royong. “Ga ada istilah koalisi yang ada adalah kerja sama dan gotong royong semua pihak. Sudah pasti (merangkul),” pungkasnya. (drh)
