Politik & Pemerintahan

Lewat Seni, Kota Denpasar Gaungkan Pesan Antikorupsi di ACFFEST 2024

RealitasBali – Seni dinilai sebagai media yang efektif untuk menyampaikan pesan moral dan pendidikan, termasuk upaya pencegahan korupsi.

Hal itu ditegaskan Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, sebagai komitmennya untuk mendukung edukasi dan sosialisasi antikorupsi melalui pendekatan kreatif ini.

“Kita perlu menyampaikan pesan penting dengan cara yang menarik dan mudah dipahami masyarakat. Seni adalah salah satu medium terbaik untuk itu,” ujar Jaya Negara saat menghadiri Penganugerahan Pemenang Anti-Corruption Film Festival (ACFFEST) 2024 di Dharma Negara Alaya, Denpasar, Jumat (6/12/2024).

Ia juga menekankan bahwa pencegahan korupsi membutuhkan kolaborasi dari berbagai pihak. “Ini bukan hanya tugas pemerintah, tetapi tanggung jawab kita bersama. Dengan kegiatan seperti ini, nilai-nilai antikorupsi dapat lebih mengakar,” tambahnya.

Jaya Negara turut menyebut, seni adalah jembatan untuk menyampaikan nilai-nilai integritas dengan cara yang menyentuh hati dan mudah diterima oleh masyarakat, khususnya generasi muda.

Sementara dalam kampanye antikorupsi di
acara ACFFEST 2024 ini merupakan bagian dari peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) dengan mengusung tema “1 Dekade Berkarya: Berantas Korupsi Lewat Seni”.

Adapun Beberapa film pendek seperti Receh, Pembayun, dan Soulmate berhasil meraih penghargaan utama.

Wakil Ketua KPK RI, Nurul Ghufron, yang turut hadir dalam acara tersebut, menjelaskan bahwa ACFFEST adalah salah satu program unggulan KPK untuk mengedukasi masyarakat lewat karya seni.

Festival ini telah berlangsung sejak 2013 dan dirancang untuk mengajak anak muda berpartisipasi aktif dalam melawan korupsi melalui karya audio-visual.

“Melalui seni, kami ingin generasi muda menyuarakan pentingnya integritas dan kejujuran. Pendekatan kreatif seperti ini efektif dalam menginspirasi perubahan,” ujar Ghufron.

Ia juga memaparkan strategi KPK dalam pemberantasan korupsi yang dikenal sebagai Trisula, yakni Penindakan, Pencegahan, dan Pendidikan. Ketiga elemen ini disebutnya saling melengkapi untuk menciptakan budaya antikorupsi yang kuat.

Ghufron pun mengapresiasi Pemerintah Kota Denpasar atas dukungannya terhadap pelaksanaan ACFFEST.

“Sinergi pemerintah daerah seperti ini sangat membantu menyebarluaskan pesan antikorupsi,” katanya.

“Selain itu, melalui pendekatan yang inovatif, seni diharapkan menjadi medium yang ampuh untuk mendorong kesadaran kolektif dan membangun masa depan tanpa korupsi,” tandas Ghufron.*** (dre)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button