Pilbup Karangasem: Kemenangan PDIP Terhenti di Pintu Timur Bali
RealitasBali – Dominasi PDI Perjuangan (PDIP) di Pilkada serentak 2024 Bali akhirnya menemui batu sandungan. Ambisi menyapu bersih kemenangan di delapan kabupaten dan satu kota kandas di Kabupaten Karangasem.
Berdasarkan data rekapitulasi berbasis C-Hasil Salinan internal PDIP yang diterima pada Kamis, 28 November 2024, pasangan I Gede Dana-Nengah Swadi yang diusung PDIP dan partai koalisi hanya mampu meraih 91.458 suara (33,24 persen).
Perolehan suara ini jauh tertinggal dari pasangan Gusti Putu Parwata-Pandu Lagosa (Gus Par-Pandu) yang didukung Nasdem dan Golkar. Pasangan Gus Par-Pandu berhasil meraih 145.514 suara atau 52,88 persen, mengamankan kursi kepala daerah di ujung timur Pulau Bali.
Sementara itu, pasangan independen Kari Subali-Ismaya Jaya berada di urutan ketiga dengan perolehan 38.195 suara (13,88 persen).
Ketua DPD PDIP Bali, Wayan Koster, mengakui kekalahan ini. “Kami sapu bersih kemenangan (Pilbup-red) di seluruh kabupaten/kota, kecuali Karangasem,” ujar Koster singkat.
Calon bupati terpilih, Gusti Putu Parwata, menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas kepercayaan masyarakat Karangasem.
Gusti Parwata, yang merupakan putra mantan Bupati Karangasem periode 2015-2020, I Gusti Ayu Mas Sumantri, menegaskan komitmennya untuk membawa perubahan di Karangasem.
“Karangasem butuh pemimpin yang memiliki komitmen kuat. Kami berterima kasih kepada seluruh masyarakat Karangasem atas kepercayaan ini. Tugas kami adalah menjawab kepercayaan tersebut dengan kerja nyata untuk mensejahterakan Karangasem,” tuturnya.
Kemenangan Gus Par-Pandu menjadi sinyal kuat bahwa masyarakat Karangasem menginginkan perubahan. Dengan berbagai tantangan yang dihadapi wilayah ini, termasuk keterbatasan infrastruktur dan kesejahteraan masyarakat, pasangan ini dituntut membuktikan janji-janji kampanye mereka.
Sementara itu, hasil ini juga menjadi evaluasi besar bagi PDIP, yang selama ini mendominasi peta politik Bali. Kekalahan di Karangasem mencerminkan dinamika politik lokal yang semakin kompetitif di Pilkada serentak 2024.
Berkaca dari hasil ini, Karangasem menjadi satu-satunya kabupaten di Bali yang tidak berada di bawah kendali PDI Perjuangan. Apakah ini akan menjadi titik balik bagi perpolitikan Bali atau sekadar batu sandungan kecil bagi dominasi PDIP? Maka biarkan waktu yang akan menjawab.*** (dre)