De Gadjah Sentil Utang PEN Rp1,5 Triliun, Koster: Akan Kembali dalam Waktu Cepat
RealitasBali – Debat terbuka ketiga Pilgub Bali sempat memanas saat Made Muliawan Arya (De Gadjah) mempertanyakan kebijakan pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) di era kepemimpinan Wayan Koster.
De Gadjah menyoroti minimnya alokasi anggaran untuk kebutuhan dasar masyarakat, termasuk kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur pertanian, di tengah defisit dan beban utang yang cukup besar.
“Kesejahteraan masyarakat adalah tugas utama pemerintah. Mengapa anggaran untuk pelayanan dasar seperti pendidikan dan kesehatan sangat minim, sementara beban defisit APBD mencapai Rp1,9 triliun dan utang PEN Rp1,5 triliun?” tanya De Gadjah dalam sesi debat yang dilaksanakan di BNDCC Nusa Dua, Badung, Rabu (20/11/2024).
Menanggapi hal tersebut, Wayan Koster mengatakan APBD di masa pemerintahannya sudah sesuai regulasi.
“Terkait defisit Rp1,9 triliun, itu adalah asumsi pendapatan dan belanja yang selalu disinkronkan di akhir tahun. Tidak pernah ada masalah dalam pengelolaan keuangan, termasuk selama pandemi COVID-19,” ujar Koster.
Terkait utang Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), Koster memastikan utang tersebut tanpa bunga dan akan kembali secepat mungkin.
Koster mengklaim, utang PEN senilai Rp1,4 triliun tersebut digunakan untuk pembangunan proyek strategis Pusat Kebudayaan Bali (PKB) di Klungkung.
“Dana ini dipakai untuk program produktif, membebaskan dan mematangkan lahan seluas 326 hektare. Saat ini nilainya telah meningkat menjadi Rp5 triliun. Ini akan menjadi aset besar bagi Bali, bukan hanya untuk membangun identitas budaya, tetapi juga mendukung pariwisata berkelas dunia,” tegas Koster. (idr)