Prabowo Menang di Bali, De Gadjah: Wajar Kita Minta Kesejahteraan untuk Rakyat
RealitasBali – Calon Gubernur Bali nomor urut 1, Made Muliawan Arya alias De Gadjah menyebut, sudag saat masyarakat Bali meminta program kepada Presiden Terpilih Prabowo Subianto yang akan dilantik 20 Oktober mendatang.
Salah satu alasannya karena Prabowo yang berpasangan dengan Gibran Rakabuming Raka berhasil unggul di Bali yang dikenal sebagai kandang banteng.
Menurut De Gadjah, meminta bantuan pusat untuk kemajuan Bali adalah suatu hal yang wajar. Hal tersebut disampaikan De Gadjah saat menghadiri kampanye di Banjar Gaduh, Desa Kaba Kaba, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, Selasa (15/10/2024) sore.
“Prabowo menang di Bali, yang pilih rakyat Bali. Wajar dong kita minta kepada Pak Prabowo bagaimana caranya agar kebijakan-kebijakan yang baik diberikan kepada rakyat Bali. Saya pikir itu hal yang wajar dan wajib,” ucap De Gadjah.
Dalam kesempatan tersebut, De Gadjah menerima banyak masukan dari masyarakat, seperti pembangunan infrastruktur, penanggulangan kemacetan, pendidikan dan kesehatan gratis.
De Gadjah mengaku semua usulan dari masyarakat itu telah dicatat dan akan diserahkan kepada tim untuk dirumuskan dengan baik.
“Intinya kami dengan sepenuh hati ingin ngayah (berbakti) kepada masyarakat Bali, untuk kesejahteraan Bali yang berkelanjutan,” kata dia.
Secara khusus, De Gadjah menilai Kabupaten Tabanan adalah kabupaten yang menjadi lumbung pertanian yang perlu diperhatikan.
Sehingga, kata dia, Bali bisa memiliki kemandirian dan ketahanan pangan. Maka tugas dari pemerintah adalah mensejahterakan petani sebagai ujung tombak pertanian Bali.
“Tabanan sebagai lumbung pertanian akan kita perhatikan bagaimana petani dan peternak di Tabanan bisa sejahtera. Setelah tanggal 20 presiden dilantik kita akan rumuskan program-program yang tidak hanya untuk Tabanan, tetapi untuk Bali secara keseluruhan,” tambahnya.
Namun demikian, Ketua DPD Gerindra Bali itu menegaskan untuk bisa merealisasikan program, dibutuhkan pemimpin yang satu komando agar tidak berbeda haluan dengan pusat.
“Saat kepemimpinan Pak Mangku bikin program yang bagus saat ganti pemimpin tau-tau yang bagus tidak dilanjutkan. Sebagai contoh kepemimpinan Pak Jokowi yang sudah baik akan dilanjutkan oleh Pak Prabowo. Kalau kepemimpinan seperti begitu kan enak,” tutur De Gadjah. (idr)