Makna dan Lirik Lagu Gala Bunga Matahari Milik Sal Priadi
RealitasBali – Lagu Gala Bunga Matahari yang dirilis oleh musisi Indonesia, Sal Priadi, menjadi salah satu karya yang penuh makna dan kaya akan emosi. Seperti banyak karyanya, lagu ini menyajikan perpaduan antara lirik puitis, aransemen musik yang menyentuh, dan gaya vokal khas Sal Priadi yang mendalam.
Dengan nuansa emosional yang kuat, lagu ini mampu menyentuh pendengar dengan cara yang sangat pribadi dan reflektif. Lagu ini pun mampu menembus angka 31jt lebih pendengar dalam waktu 1 bulan sejak rilisnya di YouTube @SalPriadi.
Sal Priadi dikenal sebagai penyanyi dan penulis lagu yang sering kali mengekspresikan perasaannya melalui lirik yang artistik dan puitis. Gala Bunga Matahari sendiri tampaknya berangkat dari pengalaman emosional yang mendalam, dengan bunga matahari sebagai simbol yang kaya akan makna.
Bunga matahari, yang biasanya diasosiasikan dengan kehangatan, optimisme, dan harapan, dalam konteks lagu ini bisa dipandang dari sudut pandang yang lebih luas tentang perjalanan emosional, kehilangan, dan pencarian diri.
Lirik Lagu Gala Bunga Matahari oleh Sal Priadi
Mungkinkah, mungkinkah
Mungkinkah kau mampir hari ini?
Bila tidak mirip kau
Jadilah bunga matahari
Yang tiba-tiba mekar di taman
Meski bicara dengan bahasa tumbuhan
Ceritakan padaku
Bagaimana tempat tinggalmu yang baru
Adakah sungai-sungai itu benar-benar
Dilintasi dengan air susu?
Juga badanmu tak sakit-sakit lagi
Kau dan orang-orang di sana muda lagi
Semua pertanyaan, temukan jawaban
Hati yang gembira, sering kau tertawa
Benarkah orang bilang
Ia memang suka bercanda?
Mungkinkah, mungkinkah
Mungkinkah kau mampir hari ini?
Bila tidak mirip kau
Jadilah bunga matahari
Yang tiba-tiba mekar di taman
Meski bicara dengan bahasa tumbuhan
‘Kan kuceritakan padamu
Bagaimana hidupku tanpamu
Kangennya masih ada di setiap waktu
Kadang aku menangis bila aku perlu
Tapi aku sekarang sudah lebih lucu
Jadilah menyenangkan s’perti katamu
Jalani hidup dengan penuh sukacita
Dan percaya kau ada di hatiku s’lamanya, oh-oh
Mungkinkah, mungkinkah
Mungkinkah kau mampir hari ini?
Bila tidak mirip kau
Jadilah bunga matahari
Mungkinkah, mungkinkah
Mungkinkah kau mampir hari ini?
Bila tidak sekarang
Janji kita pasti ‘kan bertemu lagi. *** (drh)