Viral Lempar Batu di Renon: Waroeng Kakoel Disorot, Ini Kata Manajemen

Denpasar, RealitasBali – Viral di media sosial soal insiden pelemparan batu di kawasan Renon Denpasar pada Sabtu malam, 17 Mei 2025, membuat nama Waroeng Kakoel ikut terseret. Namun, manajemen tempat makan yang populer di Jalan Tukad Badung itu menegaskan, kericuhan tersebut sama sekali tidak terjadi di area mereka.
Pernyataan tegas ini disampaikan oleh Juru Bicara Waroeng Kakoel, Yohanes Arif alias John, dalam klarifikasinya di lokasi, Sabtu (24/5/2025).
“Malam ini kami ingin meluruskan informasi yang mungkin sudah beredar. Kami tegaskan, insiden yang terjadi di luar tidak ada kaitannya dengan acara kami pada Sabtu malam, 17 Mei,” kata John.
John menjelaskan bahwa acara pernikahan yang berlangsung di tempat mereka telah selesai tepat pukul 00.00 WITA dan tidak ada keributan selama kegiatan tersebut.
“Acara kami berjalan aman dan damai dari awal hingga selesai. Tidak ada pertengkaran maupun kerusuhan di dalam,” tegasnya.
Ia baru mengetahui soal pelemparan batu beberapa hari setelah acara, yang terjadi di luar area dan di luar jam kegiatan.
“Lokusnya memang di dekat sini, tapi kejadiannya sudah setelah acara selesai. Jadi tidak ada keterkaitan langsung,” jelas John.
Lebih lanjut, ia menyayangkan munculnya stigma negatif terhadap Waroeng Kakoel yang dianggap sebagai lokasi kejadian.
“Sangat disayangkan, kami mendengar tempat ini langsung disudutkan, padahal kejadian sebenarnya terjadi di luar area kami,” ucapnya prihatin.
Meski tidak terkait langsung, Waroeng Kakoel sempat memberikan perlindungan kepada seorang ibu dan anak yang merasa terancam akibat kericuhan di luar. Namun, John menegaskan bahwa tindakan itu semata karena alasan kemanusiaan.
“Itu murni karena rasa kemanusiaan, bukan karena ada keterkaitan dengan acara kami,” katanya.
John juga mengingatkan agar opini publik tidak terbentuk dari informasi yang belum jelas, apalagi jika mengarah pada sentimen negatif dan rasis.
“Kalau ada kericuhan, fokusnya harus di luar. Cari tahu penyebabnya, jangan langsung mengaitkan ke tempat kami. Pertanyaan soal izin juga sebaiknya diarahkan secara proporsional,” tegasnya.
Ia pun menegaskan bahwa semua acara di Waroeng Kakoel selalu mendapat izin dan koordinasi resmi dengan desa serta kepolisian.
Ketua panitia acara malam itu, Damianus Magu, juga membantah isu yang menyebut kerusuhan terjadi di dalam area acara mereka.
“Berita yang menyebut ada insiden di dalam Waroeng Kakoel tidak benar. Acara kami berlangsung tertib tanggal 17 Mei. Kejadian yang ramai dibicarakan justru terjadi setelah acara dan di luar area,” ujar Damianus.
Menurutnya, seluruh tamu undangan pulang dalam kondisi aman dan tertib.
Kapolsek Denpasar Selatan, AKP Agus Adi Apriyoga, turut membenarkan bahwa insiden pelemparan batu memang terjadi di kawasan Jalan Tukad Badung sekitar pukul 00.15 WITA, Minggu dini hari (18/5/2025). Namun, ia tidak menyebutkan bahwa peristiwa itu terjadi di dalam Waroeng Kakoel.
“Benar, telah terjadi pelemparan oleh lima orang pengendara motor yang langsung melarikan diri usai kejadian,” jelasnya.
Polisi masih melakukan penyelidikan dan telah memeriksa saksi, termasuk salah satu pegawai Waroeng Kakoel. (drh)