Politik & Pemerintahan

Momen Haru Pj Gubernur Bali Berpamitan di Puri Kauhan Ubud: Apresiasi dan Doa Restu

RealitasBali – Suasana penuh haru menyelimuti Puri Kauhan Ubud saat Penjabat (Pj) Gubernur Bali, Sang Made Mahendra Jaya, berpamitan setelah hampir satu setengah tahun mengemban tugasnya, Senin (3/2/2025).

Acara yang digelar di Puri Kauhan Ubud ini menjadi momen apresiasi atas dedikasi beliau serta pemberian wejangan dan doa restu dari tokoh-tokoh spiritual Bali.

Ketua Yayasan Puri Kauhan Ubud, A.A Gde Ngurah Ari Dwipayana, menyampaikan rasa terima kasih atas kontribusi yang telah diberikan oleh Sang Made Mahendra Jaya dalam memimpin Bali. Meskipun masa jabatannya terbilang singkat, berbagai terobosan telah dilakukan, termasuk penataan keuangan daerah, stabilitas demokrasi, serta upaya mengatasi berbagai persoalan seperti kemacetan, sampah, dan stunting.

“Dengan kepemimpinan beliau akhirnya bahkan sudah ada SILPA (Sisa Lebih Perhitungan Anggaran) begitu tahun 2024. Ini suatu hal yang perlu kita apresiasi”, ujar Ari.

Ari Dwipayana juga berharap, hal yang telah dibangun oleh Pj Gubernur dapat dilanjutkam oleh pemimpin berikutnya

“Sehingga apa yang sudah dibangun, fondasinya, terobosan dilakukan oleh Pak Pj Gubernur, kita apresiasi dan perlu diselesaikan oleh pemimpin yang berikutnya. Sehingga ini jadi PR juga pada pemimpin yang berikutnya,” harapnya.

Disisi lain, Mahendra Jaya mengucapkan apresiasi sebesar-besarnya atas sambutan yang diberikan oleh Puri Kauhan Ubud saat dirinya ingin berpamitan dari jabatan Pj Gubernur Bali ini.

“Saya harus matur suksma, apalagi tadi luar biasa sekali, saya tidak mengira ada Ida Pedanda Siwa-Buddha Lanang Istri, memberikan wejangan, memberikan paica, bekal yang luar biasa, ini sangat, saya sangat berbahagia sekali, sangat terhormat, dan sekali lagi terima kasih kepada semeton sami, keluarga besar Puri Ubud Kauhan, khususnya kepada Bapak Agung Ari Dwipayana, ini luar biasa,” ungkapnya dengan rasa penuh haru.

Dirinya juga mendapat wejangan dari Ida Pedanda Siwa-Buddha Lanang Istri yang menekankan pentingnya selalu mengingat Bali, meskipun nantinya beliau akan mengemban tugas di Jakarta.

“Intinya tentu bagaimana sebagai orang Bali, sebagai seorang, kebetulan yang mendapatkan kesempatan untuk berkarir sebagai Pj. Dan berikutnya jangan lupa Bali, harus Eling Bali. Itu kita punya kearifan lokal yang luar biasa dari para leluhur itu jadi pegangan, banyak hal itu,” tambahnya.

Dalam kesempatan tersebut, Mahendra Jaya mengungkapkan rasa syukur atas dukungan dari Puri Kauhan Ubud sejak awal masa jabatannya. Ia mengingat kembali pertemuan pertamanya dengan Ari Dwipayana.

“Saya diberikan amanah menjadi Penjabat Gubernur Bali, dilantik tanggal 5, begitu datang ke Bali, pertama saya datang ke Puri Kauhan, bertemu beliau, berdiskusi tentang berbagai hal, termasuk biar lebih memahami apa yang harus dilakukan ketika menjabat selaku PC Gubernur Bali. Termasuk juga berdiskusi tentang semangat ngrombo untuk menyelesaikan persoalan kesejahteraan sosial yang ada di Bali,” tutur Mahendra Jaya.

Momen berpamitan Pj Gubernur Bali ini menandai akhir satu babak kepemimpinan dan menjadi pengingat bahwa setiap langkah ke depan tetap harus berpijak pada nilai-nilai budaya dan kearifan lokal Bali. (drh)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button