Waterbom Bali: Filosofi Tri Hita Karana di Balik Taman Air Terbaik Asia

RealitasBali – Waterbom Bali sebagai taman air terbaik di Asia selama delapan tahun berturut-turut, tidak hanya dikenal karena wahananya, tetapi juga karena komitmennya terhadap keberlanjutan lingkungan.
Filosofi Bali, Tri Hita Karana, menjadi inti dari operasi taman air ini. Filosofi ini mencakup harmoni antara manusia, spiritualitas, dan alam, yang terintegrasi dalam setiap aspek pengelolaan bisnis, mulai dari teknologi keberlanjutan hingga hubungan sosial antar karyawan.
“Itu fungsinya atau filosofi masuk dalam kebudayaan kita, sangat-sangat masuk. Harmonis antara manusia, harmonis antara spiritualitas, dan harmonis antara alam, simple tapi dalam, masuk ke hatinya. Jadi itu kenapa budaya kita sangat-sangat kuat yang ada di sini”, kata CEO Waterbom Bali, Sayan Gulino.
Dalam targetnya, Waterbom Bali mengambil langkah konkret untuk menuju Net Zero Emission pada tahun 2033. Beberapa upaya yang dilakukan yaitu dengan sistem pengaliran air kembali (open circuit dan closed loop circuit), pemasangan 665 panel surya, pengelolaan limbah padat dan cair.

Berkat upaya ini, menurut Putu Ngurah Surya Sastra Windu selaku Suistainablity Asisten Manager/Echo Champion Asisten Manager, pada tahun 2023, Waterbom berhasil mengurangi konsumsi air hingga 17% dibandingkan dengan tahun 2019.
“Jadi dengan open circuit dan closed loop circuit, kita bisa hemat bisa 10 kali lipat air. Ditambah lagi dengan inisiatif air lainnya”, jelasnya.
Dalam hal energi, pemasangan 665 panel surya dan berbagai inisiatif lainnya telah memungkinkan Waterbom menghemat konsumsi listrik sebesar 18% dibandingkan dengan tahun 2023.
Selain itu, Waterbom juga menaruh perhatian besar pada pengelolaan sampah di Bali. Dengan komitmen yang kuat, Waterbom berhasil mendaur ulang 97% sampah yang dihasilkan, sehingga hanya 3% yang berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Suwung, Denpasar.
Sayan Gulino mengakui jika Waterbom Bali memanfaatkan teknologi dan inovasi untuk menciptakan closed loop circuit dan hal lainnya supaya memastikan ekologi dan ekonomi berjalan beriringan.
“Biasa itu banyak bisnis, kayaknya 95% lebih fokus cuma untuk ekonomi. Filosofi dari Waterbom dari kecil, dari hidup, kita gak pernah potong satu pohon pun waktu development di awalnya. Itu masuk di budaya kita”, tuturnya.

Selain keberlanjutan lingkungan, Surya juga menambahkan Waterbom Bali juga mengutamakan hubungan interpersonal yang harmonis di antara tim. Dengan pendekatan yang egaliter, CEO hingga staf lapangan diperlakukan sebagai keluarga besar.
“Jadi kita nggak berbeda dari struktur aja mungkin tapi dari skala kepentingan semua elemen yang ada di waterboom itu semua penting. Dan hubungan kita, interpersonal kita dengan tim member itu semuanya sangat menyenangkan, jadi semua orang tersenyum sama kita itu dari inter-inter (petugas) aja udah seperti itu, bayangin di luar sama tamu kayak gimana”, ungkapnya
Jadi memang secara culture kita disini diajarkan untuk bahagia dan pekerjaan utama kita adalah membahagiakan orang lain gitu”, lanjut Surya.
Waterbom Bali tidak hanya menjadi kebanggaan lokal, tetapi juga membawa nama Indonesia di kancah internasional. Di usia yang menginjak 31 tahun, tahun ini, Waterbom Bali berhasil mempertahankan posisinya sebagai Taman Air #1 di Asia dalam penghargaan TripAdvisor Best of the Best 2024, sekaligus meraih penghargaan bergengsi sebagai Asia’s Leading Waterpark 2024 dari World Travel Awards melampaui Disney dan Universal Singapore.
Dengan fokus pada kualitas, kenyamanan, keamanan, dan keberlanjutan, Waterbom terus berupaya mencapai target menjadi taman air terbaik dunia pada 2025. (drh)