Pariwisata

Desa Jatiluwih Raih 3 Penghargaan Internasional di Akhir 2024

RealitasBali – Desa Jatiluwih kembali mencatatkan sejarah baru dengan meraih tiga penghargaan bergengsi pada November 2024. Desa yang dikenal melalui keindahan sawah terasering dan sistem irigasi tradisional Subak ini semakin mengukuhkan posisinya sebagai destinasi wisata unggulan Bali dan dunia.

Keberhasilan Desa Jatiluwih tidak lepas dari sistem Subak, warisan budaya Bali yang diakui sebagai Warisan Budaya Dunia UNESCO sejak 2012. Sistem ini bukan hanya metode irigasi, tetapi juga manifestasi dari filosofi Tri Hita Karana, yang mengutamakan harmoni antara manusia, alam, dan spiritualitas.

Sawah terasering yang terjaga keindahannya selama lebih dari 1.000 tahun menjadikan Desa Jatiluwih sebagai destinasi wajib bagi wisatawan yang mencari pengalaman autentik.

Pada bulan November 2024, Desa Jatiluwih menerima tiga penghargaan besar yang mengukuhkan komitmen mereka terhadap pariwisata berkelanjutan:

1. Best Tourism Village oleh UNWTO (14 November 2024)
Diberikan di Cartagena, Kolombia, penghargaan ini mengakui Desa Jatiluwih sebagai contoh sukses desa wisata yang memprioritaskan regenerasi lingkungan dan budaya.

2. Sertifikat Desa Wisata Berkelanjutan dari Kementerian Pariwisata RI (15 November 2024)
Pengakuan ini diberikan atas praktik pariwisata berbasis Tri Hita Karana yang menjaga keseimbangan antara manusia, lingkungan, dan spiritualitas.

3. Desa Wisata Digital Friendly oleh Bank Indonesia (21 November 2024)
Penghargaan ini menyoroti inovasi Jatiluwih dalam memanfaatkan teknologi digital untuk meningkatkan pengalaman wisatawan dan daya saing desa di era modern.

Ketua Pengelola Desa Jatiluwih, Jhon Ketut Purna, mengungkapkan bahwa pencapaian ini adalah hasil kerja keras seluruh masyarakat desa. “Penghargaan ini adalah hasil kerja keras masyarakat Jatiluwih, dari petani hingga komunitas lokal. Kami telah membuktikan bahwa harmoni antara manusia dan alam adalah kunci kesuksesan. Dengan mengintegrasikan teknologi dan menjaga kearifan lokal, kami mampu bersaing di panggung internasional tanpa kehilangan jati diri,” ungkapnya.

Desa Jatiluwih menawarkan pengalaman yang tak terlupakan melalui kombinasi keindahan alam, nilai-nilai budaya yang terjaga serta inovasi tekonologi. Wisatawan dapat menikmati pemandangan sawah terasering, belajar tentang sistem Subak dan merasakan keramahan masayarakat lokal. Desa Jatiluwih kini menjadi bukti nyata bahwa keberhasilan dapat diraih melalui pelestarian tradisi lokal tanpa mengorbankan perkembangan modern. (BS)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button