Lapas Narkotika Bangli Gelar Tes Urine dan Assessment Akhir

RealitasBali – Lapas Narkotika Kelas IIA Bangli, Bali, menggelar tes urine dan assessment akhir bagi 240 warga binaan peserta rehabilitasi sosial tahun 2024, Senin (14/10/2024).
Kegiatan yang berlangsung pada 11 dan 14 Oktober 2024 ini bertujuan untuk mengevaluasi perubahan kondisi peserta setelah menjalani rehabilitasi.
Tes urine dilakukan oleh tim medis Lapas Kelas IIA Kerobokan yakni dr. Hartawan dan dr. Arya. Sementara assessment dilakukan dr. Trisna dari Lapas kelas IIB Tabanan.
Kepala Lapas (Kalapas) Narkotika Bangli, Marulye Simbolon, menegaskan bahwa kegiatan ini akan memberikan gambaran akhir tentang perkembangan para peserta.
“Dalam pelaksanaan akhir ini kami bekerjasama dengan asesor-asesor dari Lapas lain yang ada di wilayah Bali. Nantinya akan diketahui bagaimana perubahan dari dalam diri warga binaan mengenai ketergantungan, kesehatan dan pengaruh lain yang dirasakan setelah mengikuti program rehabilitasi,” terang Marulye.
Dengan menggunakan instrumen World Healt Organization-Quality of Life (WHOQoL), kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran warga binaan agar tidak terjerumus kembali dalam penyalahgunaan narkotika.
Hasil tes urine menunjukkan seluruh peserta negatif narkoba, dan asesment mengindikasikan adanya peningkatan kualitas hidup serta perubahan perilaku yang positif.
“Semoga perubahan ini bisa mereka pertahankan dan dapat berfungsi sosial kembali,” harapnya.
Kepala Kanwil Kemenkumham Bali, Pramella Yunidar Pasaribu, mengapresiasi hasil program rehabilitasi yang berjalan sesuai jadwal dan berhasil meningkatkan kualitas hidup warga binaan.
“Selain itu yang lebih penting adalah kualitas hidup para peserta rehabilitasi sosial di Lapas Narkotika Bangli semakin meningkat. Ini merupakan bentuk kerja nyata semua pihak yang terlibat dalam program ini,” tutup Pramella. (drh)